Menu

Fashion Trendy
  • Drop Down

    • Abstract
    • Model
    • Techo
    • Options
  • Pictures Product

    Drop Menu

    • Crystal
    • Digital
    • Graphs
    • Settings
  • Menu
    BLOG PEMBELAJARAN

    • Home
        • SEO 1
        • SEO 2
      • PRODUK
        • CSS 1
        • CSS 2
        • CSS 3
        • CSS 4
        • CSS 5
        • Jquery 1
        • Jquery 2
      • Product 1
        • Sub Item
        • Sub Item
      • Product 2
        • Sub Item
        • Sub Item
    • ELEKTRO
    • REAL MADRID FC
    Go
    Home » BERANDA » LISTRIK » DIODA

    DIODA

    Seperti pada postingan sebelumnya yang telah dijelaskan mengenai pengertian dioda. Pada kesempatan kali ini kami akan menulas tentang jenis-jenis dioda beserta fungsinya.

                Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor.
     

    1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
    Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Secara umum dioda ini disimbolnya.

     
    Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
    Gambar 1. dioda penyearah
    2. DIODA ZENER 
    Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt.
    Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan Zener.


    Gambar 2. dioda zener
    Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke rangkaian lain dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan dibawah 5.6V, dioda tidak menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke rangkaian lain dan beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan ke rangkaian atau beban.
    3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE ) 
    Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu :
    - Sebagai lampu indikator,
    - Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
    - Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol,
      bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.
    Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
    Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna 
    TABEL LED DAN TEGANGANYA
    Warna
    Tegangan Maju
     Merah
    1.8 volt
    Orange
    2.0 volt
    Kuning
    2.1 volt
    Hijau
    2.2 volt
    Gambar 3. dioda LED
    Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.

    LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:

    * Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah
    * Gallium Aluminium Phosphide – hijau
    * Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
    * Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
    * Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
    * Zinc Selenide (ZnSe) – biru
    * Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
    * Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
    * Silicon Carbide (SiC) – biru
    * Diamond (C) – ultraviolet
    * Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
    * Sapphire (Al2O3) – biru
    LED biru dan putih
    LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
    LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
    4. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
    Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.
    Gambar 4. dioda foto.
    5. DIODA VARACTOR
    Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio). 
    Gambar 5. dioda varactor
    6. DIODA SCHOTTKY (SCR)
                DIODA SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate(G).SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.
    Gambar 6. dioda schottky.
    Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir, Gerbang gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang panjang.
    Unknown
    Add Comment
    BERANDA LISTRIK
    Selasa, 08 Desember 2015

    facebook

    twitter

    google+

    fb share

    About Unknown

    Related Posts
    < Previous Post Next Post >

    Popular Posts

    • KAPASITOR
               Kapasitor atau kondensator adalah alat (komponen) yang dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menyimpan muatan listrik yang besar...
    • INDUKTOR
      Dalam elektronika, Induktor adalah salah satu komponen yang cara kerjanya berdasarkan induksi magnet. Induktor biasa disebut ju...
    • RESISTOR
        R esisitor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berker...
    • SEJARAH REAL MADRID FC
      Sejarah Klub Real Madrid Berdiri: 1902 Alamat: C/ Concha Espina, 1 Spain Telpon: (+34) 91 398 43 00 - Ketua: Florentino Pérez Dir...
    • TRANSISTOR
      Transistor adalah komponen elektronika yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tega...
    • DIODA
      Seperti pada postingan sebelumnya yang telah dijelaskan mengenai pengertian dioda. Pada kesempatan kali ini kami akan menulas tentang jenis...

    Label Cloud

    • BERANDA
    • BOLA
    • LISTRIK

    Blog Archive

    • ▼  2015 (6)
      • ▼  Desember (6)
        • SEJARAH REAL MADRID FC
        • TRANSISTOR
        • DIODA
        • INDUKTOR
        • KAPASITOR
        • RESISTOR
    Diberdayakan oleh Blogger.

    Mengenai Saya

    Unknown
    Lihat profil lengkapku

    JAM

    KALENDER

    Powered by Calendar Labs

    CHAT

    Universitas Negeri Malang

    Universitas Negeri Malang

    Telinks

    Telinks

    1CAK

    1CAK

    Translate

    Link Favorite

    • Telinks
    • 1cak
    • Universitas Negeri Malang

    Laman

    • DAFTAR ISI

    Copyright BLOG PEMBELAJARAN 2014 . Template Created by